Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Perundungan atau bullying seringkali terjadi di sekitar kita, tak terkecuali di kalangan remaja. Dampak perundungan bisa mempengaruhi kondisi emosi anak yang bisa berakibat pada turunnya prestasi akademis dan non akademis.

Oleh karena itu, pada Sabtu, 18 Februari 2022 SMKN 1 Baubau mengadakan sosialisasi Pencegahan Perundungan/Bullying yang bertujuan untuk mengedukasi dan mengajarkan kepada siswa-siswi apa itu definisi, cara mengatasi, dan hal penting lainnya mengenai bullying. Harapannya dengan diadakannya sosialisasi ini, kasus bullying tidak akan terjadi di SMKN 1 Baubau dan siswa dapat mengatasi dengan baik situasi atau perlakuan bullying yang terjadi kepada mereka atau orang di sekitar mereka.

Dalam acara tersebut, Rusdy, S.Pd., M.Pd. Selaku Kepala SMKN1 Baubau pada sambutannya menyampaikan kepada siswa untuk mengikuti dan mendengarkan dengan seksama materi yang akan disampaikan, karena menurut beliau materi ini penting dan sangat bermanfaat.

Kegiatan ini dihadiri oleh praktisi perlindungan perempuan dan anak selaku pemateri Fanti Frida Yanti, SS., MA.

Dalam paparannya ia menjelaskan kasus Bullying atau perundungan di lingkungan sekolah semakin meningkat dan membahayakan para pelajar baik berupa verbal maupun nonverbal, belum lagi pendidik terkadang salah memaknai hukuman mendidik siswa, alih-alih memberikan efek jera malah hanya mengarah pada perundungan itu sendiri, pungkasnya.

Lebih lanjut Fanti mengatakan sangat mengapresisai kegiatan sosialisasi perundungan di lingkungan sekolah seperti ini yang bernilai positif guna menambah pengetahuan warga sekolah akan perundungan, bahayanya serta bagaimana mencegahnya.