Tata tertib berasal dari dua kata yaitu tata dan tertib, keduanya memiliki makna berbeda. Kata tata berdasarkan kamus bahasa Indonesia memiliki arti sistem, susunan, dan aturan, sedangkan kata tertib sendiri memiliki arti peraturan. Secara Etimologi Tata tertib merupakan sekumpulan sistem yang berisi sebuah aturan untuk dipatuhi dan dilaksanakan.
Tata tertib sepatutnya berlaku di setiap lembaga atau organisasi untuk mewujudkan kedisiplinan anggotanya sehingga visi dan misi dapat tercapai dengan baik.
Pada dasarnya tata tertib bertujuan agar siswa mengetahui tugas, hak dan kewajibannya, mengetahui hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk belajar dan berkembang baik secara akademik maupun sosial. Sanksi bagi yang melanggar tata tertib baik kategori ringan, sedang maupun pelanggaran berat juga diberlakukan guna mendorong kedisiplinan warga sekolah.
Begitu pula dengan SMKN 1 Baubau yang melibatkan tim Pembina OSIS dalam penyusunan tatib sekolah. Menerapkannnya sebagai rambu-rambu bagi seluruh warga SKMN 1 Baubau dalam berperilaku di lingkungan sekolah sebagai upaya menciptakan budaya sekolah yang dapat menunjang efektifnya kegiatan pembelajaran. Tata Tertib ini mengacu pada nilai-nilai yang ada di sekolah seperti nilai keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti, kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kerapian, keamanan, kekeluargaan dan nilai-nilai yang mendukung kegiatan sekolah lainnya. Hal ini sejalan dengan visi dan misi SMKN 1 Baubau dalam penegakan disiplin pada Tatib Sekolah.
Beberapa aspek penerapan tata tertib di SMKN 1 Baubau adalah kedisiplinan absesi, berpakaian, berperilaku baik dalam kelas maupun di luar kelas, Kesopanan bersikap terhadap guru, penggunaan sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah serta hal-hal yang tidak diperbolehkan, mengganggu dan merugikan orang lain di lingkungan sekolah.
Adapun manfaat penerapan tatib sekolah juga menjadi harapan bagi SMKN 1 Baubau adalah dengan penerapan tatib sekolah dapat membangun kedisiplinan warga sekolah baik siswa maupun guru dan tendik lainnya, membangun lingkungan kerja dan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa, guru serta tendik sehingga suasana dan budaya kedisiplinan, ketertiban maupun kekeluargaan yang positif dapat terwujud.
Komentar Terbaru