(http://smk.kemdikbud.go.id/) Kebanggaan begitu dirasakan oleh Akbar (16), saat menerima dua medali untuk nomor 50 meter gaya bebas dan 100 meter gaya bebas pada penutupan cabang olahraga renang di Komplek GOR Soemantri Brojonegoro pada Rabu siang (27/7). Akbar tampak mengepal tangan di dadanya saat menyanyikan “Padamu Negeri” di podium. Sebuah pencapaian yang tidak bisa terbayar untuk seorang remaja asal pinggiran pantai Waruluma, Bau-bau, Sulawesi Tenggara itu.
Sekilas tak ada yang berbeda dari seorang bernama lengkap Jalaludin Muhammad Akbar, atlet renang dari kontingen Sulawesi Tenggara ini adalah siswa SMKN 1 Bau-bau jurusan akuntansi. Bersama atlet renang dari provinsi lain, Akbar mengikuti perlombaan dengan baik. Ini adalah kali pertama Akbar melihat langsung lintasan renang dengan kolam berstandar nasional. Tentu saja jauh berbeda dengan tempat latihannya di Bau-bau.
Akbar mengaku setiap pulang sekolah sering berlatih di pantai dekat rumahnnya. Sejak umur 3 tahun Akbar sudah tidak asing bersentuhan dengan pantai dan laut, itu karena ayahnya yang seorang nelayan membuat Akbar secara alami belajar renang sejak kecil. “latihannya di pantai pinggir laut saja, perjuangannya sangat berat, tiap hari kadang seribu, duaribu, biasanya tiap sore pulang sekolah,” terang Akbar.
Setiap kali Akbar berlatih dengan teman-temannya, warga sekitar banyak yang menontonnya, dan secara tidak langsung memberikan dukungan untuk Akbar yang akan lomba di tingkat nasional.
Sementara itu sang pelatih, Kasman Antje selalu optimis bahwa anak didiknya ini bisa membawa pulang salah satu medali di O2SN. Kasman percaya, bahwa Akbar mampu melakukan yang terbaik. “Sebenarnya proses latihannya dia ini sudah sejak SD, kami sudah persiapkan, kita lihat dia potensinya bagus. Tidak lepas kerjasama dari orangtua dan pelatih,” terang Kasman.
Kasman tidak getir walaupun Akbar berasal dari daerah dengan minim fasilitas, ia selalu memberikan motivasi untuk Akbar agar percaya diri mampu berlomba di pentas nasional.
“Sebenarnya kami itu latihan secara alami, karena tanpa ada fasilitas seperti yang ada di daerah lain. Jadi menggunakan alam yang ada di daerah sekitar kami,” jelas Kasman.
Penulis : Ade Luqman
Komentar Terbaru